Rekan-rekan gems lovers yang budiman,
Saya ajak rekan-rekan untuk
menyimak suatu dunia yang jauh dari gunjang-ganjing kritik dan politik.
Topiknya mengenai gemstone atau batumulia, batu permata atau batu aji (dibakukan
oleh Dept. Energi dan Pertambangan dengan istilah batumulia). Isinya bukan yang rumit-rumit atau kuliah, melainkan
pengalaman praktis yang semoga dapat menambah wawasan rekan-rekan gems lovers. Bagi
rekan-rekan yang interested, mari
bergabung dalam Gemstone Lovers (penggemarnya
di Indonesia lebih dari 50% dari penduduk dewasa). Dongeng pertama ini
insyaallah akan disambung dengan dongeng-dongeng yang lain, baik dari saya
ataupun dari teman-teman gemstone lovers yang
lain ( disarankan dari pengalaman ). OK ?!
KISAH
SEPOTONG BATU MIRAH DELIMA
Rekan-rekan gems lovers,
Seorang anggota Masyarakat
Batumulia Indonesia (Mr. G) yang juga pemilik sebuah toko emas dan permata di kawasan
Pasar Baru Bandung. Pada suatu hari dia datang membawa sepotong batu berwarna
merah daging yang terbungkus lapisan batuan tipis berwarna hijau tua. Beratnya
sekitar 3 kg. Dari pengamatan secara quick look dan uji gemologi sederhana,
dapat dipastikan bahwa batu Pak Gunawan adalah sejenis RUBY atau MIRAH DELIMA,
sedangkan lapisan batuan tipis berwarna hijau yang menyelimuti bagian luar
adalah mineral ZOISITE. Menurut Cursio Cipriani, 1986 , di dunia, kombinasi
mirah delima dengan mineral zoisite
hanya ditemukan di Tanzania (there is
nothing like it in the mineral world).
Rekan – rekan gems lovers,
Sekitar sebulan
kemudian, Mr. G datang lagi membawa mirah delimanya, tetapi kali ini
sudah tidak utuh. Bagian bawahnya telah terpotong. Saya tanyakan kenapa sampai
terpotong, beliau menjelaskan bahwa mirah delimanya diperiksakan ke sebuah
kantor di Bandung dimana selain dipotong, sertifikatnya menyatakan bukan mirah
delima melainkan batuan ultra-basa
(tidak spesifik menyebutkan zoisite).
Bagian batuan yang berwarna merah ternyata tidak dijelaskan. Batuan ultra basa
yang dimaksud adalah lapisan batuan tipis berwarna hijau yang prosentasenya
kurang dari 1%. Melihat kenyataan ini, peminat mirah delima yaitu Mr. K, seorang pengusaha Jepang
yang kenal saya, langsung meminta untuk memeriksakan ulang ke Mang Okim. Alhamdulillah, kali ini konsultasi yang saya berikan mendapatkan imbalan duit karena harus
mengeluarkan sertifikat. Hasilnya tetap seperti pada kesimpulan pertama yaitu MIRAH DELIMA TANZANIA, hanya disebutkan
bahwa telah dipotong.
Menurut cerita Mr. G, sepulangnya dari pemeriksaan quick
look pertama, sebelum masuk ke tokonya, dia bertemu Mr. K yang
sengaja mengunjunginya. Ketika ditanya tentang batu yang dibawa, Mr. G
menjelaskan bahwa batunya adalah mirah delima (ruby) dengan harga satu
milyar rupiah. Perlu diketahui
bahwa pada saat itu, mirah delima Tanzania memang masih sangat langka.
Mendengar penjelasan Mr. G, Mr. K yang pengusaha, langsung
tertarik dan minta sertifikat. Tanpa pikir panjang, Mr. G pergi ke sebuah
kantor di Bandung, menemui beberapa ahli geologi yang pekerjaan sehari-harinya
memeriksa batuan granit dan sejenisnya. Karenanya tidak heran kalau mirah
delima Mr. G diperlakukan seperti batu granit, langsung dipotong dan
dibuat sayatan tipis agar bisa diperiksa dengan mikroskop polarisasi. Akibat
pemotongan tersebut, berat mirah delima berkurang sekitar 300 gram.
Rekan-rekan gems lovers,
Sungguh kasihan nasib Mr. G. Mirah delima punya
orang lain yang harga penawarannya seratus
juta rupiah, langsung ditawarkan ke Mr. K satu milyar rupiah.
Keuntungan besar yang sudah dibayangkan ternyata berubah drastis menjadi
musibah. Akibat dipotongnya mirah delima tersebut, Mr. K tak tertarik
lagi bernegosiasi dan selain dari itu Mr. G dipenalti oleh pemilik mirah
delima sebanyak tiga puluh juta rupiah,
suatu jumlah yang saat itu sama nilainya dengan harga sebuah mobil kijang baru.
Dari kisah
nyata di atas kiranya perlu diketahui oleh rekan-rekan gems lovers bahwa testing
batumulia secara prinsip tidak merusak. Testing kekerasan misalnya, goresan
pensil kekerasan atau hardness pencil
maksimum hanya meninggalkan goresan kecil di tempat yang tidak menyolok. Oleh
karenanya, berhati-hatilah dalam memeriksakan batumulia agar anda tidak
bernasib malang seperti Mr. G.
Sampai bertemu lagi di kisah lain. Untuk para peminat Gemstone Lovers, seandainya ada pertanyaan di bidang batumulia, jangan
ragu-ragu menyampaikannya., insyaallah akan dicarikan jawabannya.
Salam hangat , Mang Okim.
Yahh , mudah2an hal serupa tak terjadi pada Gems Lover lainnya ... Kunjungi kami : www.indonesian-gemstones.com
BalasHapusSukses untuk gemslover tanah air di seluruh penjuru nusantara, salam kenal dari Kami Komunitas Pencinta Batu Bangka Belitung (KOMPBAT BABEL)
BalasHapusmenarik infonya Mang..
BalasHapusikut nyimak..ah
Di indonesia memang masih banyak hal seperti itu ..harus hati2. Moga sukses
BalasHapusDi indonesia memang masih banyak Hal hal seperti itu...harus hati2 moga sukses
BalasHapus